wellcome to my blog's

wellcome to my blog's

Jumat, 29 Juli 2011

Test Ride Honda New Blade 110R, Ini baru gaya yang sesungguh nya,..
Lebih tangguh dan sporti tinggal di modifikasi sedikit langsung gassssssss,.,.,.!!!!!!

Setelah resmi diluncurkan, PT Astra Honda Motor (AHM) memberikan kesempatan untuk melakukan pengetesan bebek sporty New Blade 110R untuk pertama kalinya. Wuah, penasaran kan? Simak terus ya!

Desain Sporty Tapi Elegan

Secara desain hampir tak ada yang tersisa pada New Blade 110R ini. Lampu depannya pindah ke setang dengan desain split yang terinspirasi dari CBR 1000R keluaran tahun 2006. Sedang lampu seinnya tetap di bodi depan. Sekilas bentuknya ini mengingatkan pada sang kompetitor New Jupiter Z.

Kalau versi sebelumnya enggak punya sayap, yang ini kembali pakai sayap atau bahasa kerennya "leg shield". Bentuknya tiga dimensi lebih kekar dan punya lubang udara yang telah dipatentkan. Konon lubang udara ini bisa mendukung aerodinamika saat melaju.

Garis runcing dari sepatbor depan dan sayap diteruskan sampai ke belakang. Bentuk lampu belakangnya jadi lebih lebar dan dipadu dengan sepatbor belakang bergaya moge. Buntut yang besar dan minim garis tajam membuatnya tetap elegan.

Yang menarik lagi adalah desain cover mesin untuk pelindung kaki, membuat mesin 110cc-nya tampil futuristik. Makin keren saat melihat bentuk muffler. Moncongnya didesain kotak khas knalpot moge atau knalpot racing yang banyak beredar belakangan ini.

Oiya, kali ini bentuk bodi Blade baru jadi nampak lebih gendut dari biasanya. Ini karena penambahan boks bagasi di bawah jok dengan volume 7 liter. Penambahan boks ini sampai membuat Honda banyak merubah rangka.

"Rangkanya jadi lebih mirip Honda Revo terbaru. Tapi banyak penyesuaian agar handlingnya lebih baik," ungkap Endro Sutarno dari Technical Service Training Development PT Astra Honda Motor.

Sayangnya panel speedometer sporty-nya jadi terlihat kurang gagah karena terlalu banyak ornamen krom. Tapi secara desain tetap mudah dilihat dengan pusat perhatian ada pada penunjuk kecepatan di tengah.

Buat Loe2 pada yang pengen Terlihat lebih gaya tinggal beli aksecoris nya di Pasar Impres Jambi
 

Mesin Dilengkapi Variable Ignition Control

Mesinnya punya kapasitas mesin 110 cc atau sama seperti mesin sebelumnya. Tapi ternyata banyak yang berubah pada mesinnya. "Silinder head-nya berbeda dari versi sebelumnya," jelas Endro. Untuk detail perbedaanya, tunggu liputan lengkapnya hanya di motorplus-online.com.

Yang paling menonjol dari mesin baru ini adalah diaplikasikannya Honda Variable Ignition Control (HVIC). Ada dua kurva pengapian yang akan bekerja sesuai karakter berkendara. Saat dipakai halus kurva pertama yang bekerja. Sedang ketika dipaksa buka tutup gas dengan agresif, kurva kedua yang akan bekerja.

Yuk langsung coba, putar kunci kontak dan nyalakan mesinnya. Suara mesin halus, tapi knalpotnya berdesis garing. Ketika gas dibuka perlahan, responsifnya tetap terasa. Torsinya langsung terasa meski putaran mesin belum terlalu tinggi. Mungkin karena torsi 0,83 Kgf.m-nya punya puncak di 5.500 rpm. Sehingga tak butuh putaran mesin tinggi untuk berakselerasi. Sedang tenaganya diklaim mencapai 8,4 PS di 7.500 rpm.

Handlingnya juga mantab. Dengan rangka baru, New Blade 110R ini lebih lincah tapi tetap stabil. Saat melewati jajaran kun yang disediakan Honda, motor lebih mudah berpindah arah ke kanan-kiri. Stabilnya terasa ketika tidak banyak bergoyang ketika menikung, bahkan sampai footstep menempel aspal pun tetap percaya diri.

Eh, footstep pengendaranya ternyata fleksibel bisa bergerak naik. Honda membekali sebuah engsel untuk mengantisipasi manuver ekstreem si pengendara yang gemar menikung rebah.

Untuk harganya, PT Astra Honda Motor melepas New Blade 110R dengan harga Rp 14 juta dan Rp 14,2 juta untuk varian bermotif ala MotoGP dari tim Repsol Honda. Harga ini lebih hemat ketimbang Yamaha New Jupiter Z casting wheel yang dilepas Rp 14,6 juta. (motorplus-online.com)

Kamis, 28 Juli 2011

otomotif motor menggila di Jambi

JAMBI – Lagi-lagi club Automotive Motor Modifikasi Jambi (AM2J) menggebrak dunia modifikasi Kota Beradat. Setelah ‘bermain-main’ dengan takometer, kali ini Havis D Rasidin berhasil menyandingkan kaburator pada motor miliknya.
Pada bagian atas mesin, Havis memasangi 8 kaburator RX King di bagian kiri dan 8 kaburator lain di bagian kanan. Sementara di tengah-tengahnya, ia memasang tabung dan kaburator mobil kijang.
Bukan itu saja, pada bagian kepala motor, Havis masih memakai 3 buah takometer. “Bagian kepala ada 3 takometer,” jelasnya.
Meski bagian-bagian lain ikut dimodif, agaknya Havis tak bisa lepas dari ‘bayang-bayang’ ciri khas AM2J. ‘Bermain-main’ dengan takometer. “Saya dimanajeri oleh Ketua,” ujarnya menyebut Faiz.
Motor Jupiter Z hasil modifikasi Havis ini, ternyata meraih juara ke 2, kelas Yamaha Series pada event minggu lalu. Menurut Havis, kemenangan itu masih diragukannya mengingat ia dimasukkan ke dalam kelas yang salah. “Salah juri sendiri menaruh saya di kelas yang bukan air brush,” ungkapnya singkat.
Dan memang, motor milik Havis ini juga memakai pengecatan teknik air brush. Dengan pola-pola bertemakan realis, warna oranye, dia berhasil menciptakan suasana cerah pada Jupiter Z miliknya.
Selain itu, Havis termasuk pengedara yang taat peraturan lalu lintas. Terbukti, pada bagian stangnya, ia memasangi sepasang spion. “Spion ini dari lampu sepeda unta,” jelasnya seraya tertawa.
Sementara pada bagian ban, sambungnya, Havis memakai standar motor-motor ceper lain. Hanya saja untuk ban depan, dia menyadur teknik velg terbaru dan mulai tren saat sekarang, velg hubles (velg tanpa jari-jari).
Untuk memperoleh bentuk seperti sekarang, Havis terpaksa merogoh kocek senilai lebih kurang Rp 3 juta. Dan proses modifikasi hanya memakan waktu 3 hari! Mengenai ini, Havis mengemukakan alasan kenapa bisa secepat itu proses modifikasi motor miliknya.
“Kami dikasih waktu seminggu untuk modif waktu kontes kemarin. Jadinya terpaksa bawa ke Palembang supaya bisa modif dengan cepat,” tandas Havis sambil menyebutkan nama bengkel di Palembang tersebut.